Archive for 2014
Terkadang hati ini enggan menyeru dalam kebaikan. Bukan berarti tidak sudi melakukannya, siapa yang tidak mau dihampiri pahala yang didapat saat orang lain melakukan kebaikan yang diserukannya. Tanpa berbuat pun pahala itu datang, hanya perlu menyeru. Tapi kenapa hati ini tetap enggan? Bukan kah jelas Rasulullah bersabda:
"Barang siapa menyeru kepada petunjuk (kebenaran dan kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala yang di dapat oleh orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun." (HR Muslim)
Ada yang salah. Mungkin karna pribadi ini sadar, ia tidak sebaik yang ia serukan. Perasaan itu yang terus menghantui, banyak pribadi yang lebih baik, dan mereka tidak menyeru. Kemudian, mengapa pribadi ini harus menyeru? Mengapa tidak mereka? Akankah pribadi ini seperti yang ia serukan? Bukankah Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (As-Shaf 2-3)
Takut, ya takut sekali rasanya. Disaat pribadi ini ingin menyeru dalam kebaikan, terasa ketakutan tersendiri. Karena pribadi ini lah yang tahu, tahu ia tidak sebaik yang terlihat. Karena ia tahu betul siapa dirinya, berapa banyak maksiat yang ia telah perbuat, betapa kotornya dirinya berlumuran kotoran dosa yang menjijikan.
Disaat telah menyeru, akan kah seruan itu hanya sekedar riya belaka? Agar terlihat alim dikalangan teman saja. Karena ingin dipercaya untuk jabatan yang sudah ditarget. Supaya dapat menarik perhatian lawan jenis yang diincarnya. Astagfirullah, naudzubillahimindzalik.
Namun, akankah semua itu menghentikan pribadi ini untuk menyeru kebaikan?