Archive for Kamis, Agustus 20, 2015
Sibuknya dunia perkuliahan kita kadang melalai kan kita dari kewajiban sebagai seorang muslim, khususnya sebagai laki-laki, salah satunya adalah shalat berjamaah di masjid. Tugas yang banyak, baik tugas akademik ataupun amanah dari lembaga mahasiswa, waktu istirahat yang sedikit, dan lokasi masjid yang tidak dekat ini yang membuat kita merasa malas untuk shalat di masjid.
Sungguh pribadi ini malu bila terlewat shalat berjamaah di masjid. Pernahkah dirimu shalat di masjid menemui saudara kita yang memiliki kekurangan fisik namun tetap semangat mengisi shaf paling depan? Kemudian apakah kita yang diberikan karunia fisik sempurna tidak merasa terhina? Dengan segala kesehatan yang Allah berikan saja diri ini masih malas untuk membalas seruannya, bagaimana bila nikmat itu di cabut?
Padahal hal ini sudah jelas, dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, “Seorang buta pernah menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berujar, “Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid.” Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat di rumah, maka beliaupun memberikan keringanan kepadanya. Ketika orang itu beranjak pulang, beliau kembali bertanya, “Apakah engkau mendengar panggilan shalat (azan)?” laki-laki itu menjawab, “Ia.” Beliau bersabda, “Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat).” (HR. Muslim no. 653)
Tidak kah kita malu? Bila seorang yang buta saja saat meminta keringan untuk shalat berjamaah tetap di minta untuk shalat di masjid, kemudian bagaimana dengan kita?
Yang membuat saya semakin malu adalah jurusan kuliah saya yang terkenal dengan "kejantanan"-nya. Yaitu jurusan Teknik Mesin. Jurusan yang memiliki mayoritas kaum adam ini memang terkenal "laki banget". Terkadang hal ini membuat timbulnya rasa bangga bercampur sombong dalam hati. Namun benarkah kami se-"laki" itu?
Saat Mecman (Mechanical Mania - Supoter Mesin) aja berdiri paling depan, saat shalat kok paling belakang? Bahkan kadang tidak ikut?
Ngakunya cowo, apalagi cowo mesin, tapi shalat di kos? Udah, pakai mukena aja sana!
Kalau gak mau, yuk mulai sekarang yakin kan diri, luruskan niat, shalat berjamaah di Masjid. [YAS]