Posted by : The Blog 25 Senin, 21 Oktober 2013

Rekayasa Lembaga Dakwah Kampus

Ditulis oleh: Ridwansyah Yusuf Achmad (Kepala GAMAIS ITB)
Diringkas oleh: Yoga Ady Samudra (Staff HRD KSIM Mesin UNDIP)

       Lembaga Dakwah Kampus atau biasa di singkat LDK merupakan salah satu sarana dakwah yang ada di Universitas atau Kampus dimana mahasiswa dan masyarakat kampus menjadi target dari dakwah tersebut. Agar LDK ini dapat berjalan dengan baik perlu adanya penyinergisan dan struktur skematik yang baik dari para kader LDK. Dalam buku Rekayasa Dakwah Kampus yang ditulis oleh Ridwansyah Yusuf Achmad (Kepala GAMAIS ITB) dipaparkan cara mencapai tujuan tersebut. Diantaranya:

      Membangun kader yang baik, kader yang baik diperlukan agar LDK dapat berjalan sesuai tujuan nya. Lalu kader seperti apa yang diinginkan? Setidak nya ada 3 target yang harus dimiliki setiap kader, yaitu jiwa kepribadian seorang muslim, jiwa kepemimpinan dan potensi lainnya sesuai dengan minat bakat yang dimiliki masing masing kader.

      Membangun massa, masa juga diperlukan bagi LDK, baik berupan simpatisan maupun jumlah kader yang banyak. Tentu untuk kader tidak hanya jumlah, namun juga kuliatas yang baik seperti yang sudah dijelaskan pada point pertama. Untuk simpatisan dapat berupa mahasiswa, ataupun dosen sekalipun. Memang ada cara berbeda untuk berdakwah pada dosen. Kita bisa memintanya menjadi pembimbing, peanasehat, atau peran tertentu pada sebuah kajian. Dengan begitu dosen dapat ikut serta dalam kegiatan LDK kita dan secara berlahan menjadi simpatisan LDK.

      Membangun Kampus Konsep Islami, untuk membagun kampus konsep islami perlu penyinergisan antara lembaga mahasiswa atau pun birokrasi. Jika lembaga atau himpunan mahasiswa dan birokrasi telah berjalan dengan ideology yang sama atau paling tidak setuju dan tidak melarang kegiatan dakwah kampus, maka Konsep Kampus Islami dapat diterapkan. Namun bila tidak LDK dapat ditempatkan disektor lain dengan fungsi yang sama, seperti LDK sebagai unit kegiatan mahasiswa, LDK sebagai Dewan Kesejahteraan Masjid, maupun LDK sebagai bagian dari lembaga mahasiswa lainnya.

         Cara lain untuk membangun kampus dengan konsep islami adalah memanfaatkan akder dengan potensi lebih. Jika hubungan antara LDK dan HM kurang baik, kita dapat mengisipkan kader LDK pada kepengurusan HM sehingga ada penegah antara LDK dan HM.

      Memperbanyak massa kader, semakin banyak kader semakin luas penyebaran dakwah yang ada, semakin sedikit pula beban yang harus ditanggung tiap kadernya. Kita dapat menerapkan fungsi marketing dalam memperbanyak jumlah kader. Bila setiap kader diberi amanah mencari 1 kader baru setiap bulannya, maka dalam 4 bulan saja jumlah kader bisa menjadi 16 kali lipatnya. Sepertinya waktu 1 bulan merupakan waktu yang lama untuk merecruit hanya 1 orang.

      Memperbaiki data kader, setelah kader dengan jumlah yang banyak diperoleh kita perlu mendata informasi dari kader kader tersebut, baik dengan via sms, mengisi form yang sediakan HRD secara manual ataupun online. Hal ini diperlukan untuk mejajahi kemampuan kader dan memberikan tugas serta amanah yang sesuai dengan kader tersebut. Sehingga alur kerja LDK dapat berjalan dengan baik.

        Kader menjadi wajah LDK, kader merupakan kesan pertama dari LDK. Sehingga kader diharapkan dapat member contoh bagi masyarakat kampus. Hal yang simple contohnya, seperti menebar senyum, menjadi pribadi yang menyenangkan dsb. Dengan demikian masyarakat kampus akan lebih tertarik dan menjadi simpatisan LDK. Kader yang memiliki IP 4 misalnya, dapat menjadi contoh dan memiliki daya jual tersendiri, ia dapat membuktikan di tengah sibuknya agenda dakwah tidak mengganggu akademisnya. Dengan demikian sangat diperlukan penjagaan dan pembinaan kader yang baik agar wajah LDK selalu baik dihapadan masyarakat.

        Menjadi LDK yang mandiri, perlu disadari kita perlu menjadi LDK yang mandiri dimana LDK dapat berjalan mencapai tujuannya secara mandiri. Dengan demikian kita perlu menyiapkan criteria apa yang harus dipenuhi agar LDK dapat dikatakan sebagai LDK yang mandiri. Diantaranya meningkatkan jumlah pementor dari tahun ketahun. Memang sudah terlihat diberbagai universitas besar LDK sudah tersusun dan dapat berjalan secara mandiri, mereka adapat menyemarakan pemilihan ketua LDK secara besar, memiliki kas yang besar, memiliki banyak kader dengan struktur departemen yang rapih, nyaman dalam berdakwah karena lengkap nya fasilitas dan lain lain. Namun yang perlu ditekankan tidak semua LDK yang ada sudah seperti itu, masih banyak LDK yang sesulitan dalam dakwahnya karna jumlah kader yang sedikit. Masih susah dalam legalkan LDK dikampusnya, masih kurang tenaga sebagai pembina dan permasalahan dakwah lainya. OLeh karna itu disamping menjadi LDK yang mandiri, LDK saling simpati satu sama lain. Jika memang LDK dikampusnya sudah baik, untuk apa menunggu, segaralah membatu LDK lain yang “akan mandiri”.

     Memperluas Jaringan LDK dengan FSLDK, FSLDK yang memiliki kepanjangan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus merupakan suatu sarana berkumpulnya, bertukar pikiran, saling berbagi ilmu, membantu satu sama lain antar LDK. Di FSLDK kita dapat memperluas jaringan LDK hingga skala nasional. Dengan jaringan ini diharapkan LDK yang “akan mandiri” lebih terbantu oleh LDK yang telah mandiri.

    Sinergi antar departemen dan lembaga LDK, setelah semua hal diatas terpenuhi, kita tidak boleh melupakan faktor internal, struktur di LDK itu sendiri. Disini diperlukan pengawasan dan penempatan struktur yang baik agar tiap tiap departemen pada LDK dapat bersinergi satu sama lain, serta agar LDK yang ada pada sebuah kampus atau bahkan skala nasional dapat bersinergi dengan baik. Oleh karna itu perlu adanya pedoman dakwah yang dirancangkan bersama. Hal ini dapat dimusyawarahkan pada syuro tahunan diawal kepengurusan.


     Jika setiap aspek diatas telah terwujud, Insya Allah LDK akan berjalan dengan baik dan tujuan LDK dapat tercapai yaitu men-dakwah-kan islam pada lingkup kampus dan mencetak kader-kader islami untuk kepentingan islam dimasa mendatang.

e-book: http://ridwansyahyusufachmad.com/analisis-instant-problematika-dakwah-kampus/
sumber: http://ridwansyahyusufachmad.com/

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Yoga Ady Samudra - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -