Kejian nearmiss memang tidak selalu menimbulkan kerugian secara langsung, oleh sebab itu nearmiss sering disepelekan oleh sebagian orang. Namun, dengan membiarkan adanya nearmiss maka semakin besar pula potensi terjadinya kecelakaan.
Menurut Frank E. Bird, Dalam setiap 600 hampir celaka akan ada 30 kasus kecelakaan yang menyebabkan kerusakan pada peralatan, mesin atau material, dan diantara itu kemungkinan ada 10 kasus kecelakaan yang berakibat pada cidera ringan dan diantara itu juga ada kemungkinan 1 kasus kecelakaan cidera serius atau bahkan kematian.
Dengan menekan jumlah nearmiss dengan mengatasi atau menyelesaikan temuan nearmiss yang ada maka dengan demikian upaya untuk mengcegah terjadinya kecelakaan telah dilakukan.
Selain nearmiss istilah lain yang sering terdengar adalah unsafe action dan unsafe condition. Kedua hal ini sedikit berbeda dengan nearmiss, berdasarkan pemahaman saya berikut perbedaan pada ketiganya:
Nearmiss: Lebih mengacu pada sebuah kejadian yang hampir celaka, dan diperlukan penanganan serta penyelesaian agar kedepannya dapat menghindari potensi kecelakaan.
Unsafe Action: Merupakan kejadian dimana aktivitas berbahaya dilakukan tanpa pengawasan dari pihak K3 atau prilaku personal yang tidak memenuhi unsur K3, yang dapat menyebabkan atau berkontribusi terjadinya kecelakaan sehingga tidak aman bagi pegawai.
Unsafe Conditions: Merupakan kejadian dimana terdapat bahaya pada lingkungan kerja (dapat berupa objek atau benda fisik lainnya), yang dapat menyebabkan atau berkontribusi terjadinya kecelakaan sehingga tidak aman bagi pegawai.
Baik nearmiss, unsafe action maupun unsafe condition harus dieliminasi sebisa mungkin sehingga potensi bahaya dapat ditekan hingga titik 0.
Nearmiss - Hampir Celaka
- Tahap Pendaftaran Online
- Test Kemampuan Akademik
- Test Intelektual dan Bahasa Inggris
- Psikotest
- FGD dan Wawancara Psikologi
- Test Fisik
- Test Kesehatan / Laboratorium
- Test Wawancara Teknis / User
Tahap Pendaftaran Online
Test Kemampuan Akademik
Test Intelektual dan Bahasa Inggris
Psikotest
FGD dan Wawancara Psikologi
Test Fisik
Test Kesehatan / Laboratorium
Test Wawancara Teknis / User
Pengumuman
Pengalaman Seleksi PT. Indonesia Power
Proses Pendaftaran
English Test
Medical Check Up
Pendaftaran: 27 Agustus 2016
Upacara Pelepasan MDP : 29 Oktober 2016
Total Waktu: 3 Bulan 2 Hari
Pengalaman Seleksi Mayora Development Program
Pakai Mukena Aja Sana!
Terkadang hati ini enggan menyeru dalam kebaikan. Bukan berarti tidak sudi melakukannya, siapa yang tidak mau dihampiri pahala yang didapat saat orang lain melakukan kebaikan yang diserukannya. Tanpa berbuat pun pahala itu datang, hanya perlu menyeru. Tapi kenapa hati ini tetap enggan? Bukan kah jelas Rasulullah bersabda:
"Barang siapa menyeru kepada petunjuk (kebenaran dan kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala yang di dapat oleh orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun." (HR Muslim)
Ada yang salah. Mungkin karna pribadi ini sadar, ia tidak sebaik yang ia serukan. Perasaan itu yang terus menghantui, banyak pribadi yang lebih baik, dan mereka tidak menyeru. Kemudian, mengapa pribadi ini harus menyeru? Mengapa tidak mereka? Akankah pribadi ini seperti yang ia serukan? Bukankah Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (As-Shaf 2-3)
Takut, ya takut sekali rasanya. Disaat pribadi ini ingin menyeru dalam kebaikan, terasa ketakutan tersendiri. Karena pribadi ini lah yang tahu, tahu ia tidak sebaik yang terlihat. Karena ia tahu betul siapa dirinya, berapa banyak maksiat yang ia telah perbuat, betapa kotornya dirinya berlumuran kotoran dosa yang menjijikan.
Disaat telah menyeru, akan kah seruan itu hanya sekedar riya belaka? Agar terlihat alim dikalangan teman saja. Karena ingin dipercaya untuk jabatan yang sudah ditarget. Supaya dapat menarik perhatian lawan jenis yang diincarnya. Astagfirullah, naudzubillahimindzalik.
Namun, akankah semua itu menghentikan pribadi ini untuk menyeru kebaikan?
Renungan Diri; Menyerukan Kebaikan.
Apa yang membedakan Ukasyah dengan sahabat Anshar tersebut? Yaps, lagi lagi karena Ukasyah lah yang pertama kali meminta sedangkan sahabat Anshar hanya mengikuti.
Karena itu sobat jadilah orang yang pertama, jangan lewatkan kesempatan yang ada di depan kita. Karena secara fitrah kita adalah yang pertama, sebelum dilahirkan kita lah sperma pertama yang masuk kedalam ovum. Yuk kembali jadi yang pertama, jadilah pelopor bukan pengekor.
Sebuah Quote untuk mengakhiri artikel ini.
"Jadilah yang pertama, jika tidak bisa, jadilah yang terbaik, jika tidak bisa pula, jadilah yang berbeda"
Jadilah yang Pertama!
Materials Science and Engineering an Introduction Eighth Edition
Materials Science and Engineering an Introduction Eighth Edition
"An Eye for an Eye, a Tooth for a Tooth, and Evil for Evil."Saya cukup tertarik dengan kata-kata Ogami tersebut, meskipun tidak semua kejahatan harus dibalas dengan kejahatan. Tapi tahukah kamu, bila di dalam kitab kitab pada agama tertentu ternyata terdapat pembahasan tentang hal ini. Biasanya disebut dengan hukum Qisas.
Qisas sendiri (bahasa arab: قصاص) adalah istilah dalam hukum islam yang berarti pembalasan (memberi hukuman yang setimpal), mirip dengan istilah "hutang nyawa dibayar nyawa". Yang menarik, setelah saya menonton Code;Breaker saya mendapati ayat berikut saat membaca Al-Qur'an.
"Dan Kami tetapkan atas mereka di dalamnya (Taurat) bahwa jiwa dibalas dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka pun ada Qisasnya. Barangsiapa yang melepaskan hak Qisas, maka melepaskan hak itu jadi penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang yang zalim." (Al Maidah:45)Dalam bahasan kali ini kita akan terfokus pada kalimat:
Alnnafsa bialnnafsi.. (Jiwa dibalas dengan jiwa)Subhanallah, maha besar Allah dengan segala firman-Nya. Sudah terbukti kelengkapan dan kesempurnaan Al-Qur'an. Gak cuma Ogami Rei yang bisa keren sambil ngomong "An Eye for an Eye, a Tooth for a Tooth, and Evil for Evil.". Insya Allah jika kita mempelajari firman-Nya kita juga gak kalah keren. Hehe.
Waal'ayna bial'ayni.. (Mata dengan mata)
Waal-anfa bial-anfi.. (Hidung dengan hidung)
Waaludzuna bialudzuni.. (Telinga dengan telinga)
Waalssinna bialssinni.. (Gigi dengan gigi)
Waaljuruuha qisasun.. (Dan luka luka pun ada qisasnya)
Code;Breaker "An Eye for an Eye, a Tooth for a Tooth, and Evil for Evil."
Numerical Methods for Engineers, Sixth Edition [6th Edition]
Numerical Methods for Engineers, Sixth Edition [6th Edition]
Diringkas oleh: Yoga Ady Samudra (Staff HRD KSIM Mesin UNDIP)
e-book: http://ridwansyahyusufachmad.com/analisis-instant-problematika-dakwah-kampus/
sumber: http://
Rekayasa Lembaga Dakwah Kampus
Hajimete Koi wo Shita Kioku
Fm# G Am
D A G A Bm
source: